Sebanyak 4.320 siswa sekolah menengah atas atau yang sederajat di Kediri, Jawa Timur, berencana mengikuti ujian nasional yang berlangsung 18-21 April 2011. Kepala Seksi Pendidikan SMA/SMK/MA Dinas Pendidikan Kota Kediri, Sulaiman, Selasa (5/4) mengemukakan, telah melakukan persiapan khusus menjelang ujian nasional (UN) yang kurang dua pekan ini.
Pihaknya sudah melakukan berbagai macam latihan khusus mengerjakan soal-soal ujian. "Anak-anak sudah dilatih mengerjakan soal lewat 'try out'. Jika dari pemerintah sudah dua kali, tetapi biasanya dari pihak sekolah sendiri juga mengadakan 'try out' sendiri," paparnya.
Untuk 'try out' yang dilakukan pemerintah berlangsung pada 7 Februari dan 7 Maret 2011 lalu, dengan hasil dari ujian itu juga cukup bagus. Nilai yang ada akan digunakan untuk menguji kesiapan siswa mengikuti UN. Ia menyebut, untuk tahun 2011 ini berbeda dengan UN tahun lalu. Dimana tahun ini pemerintah tidak akan memberikan kesempatan untuk ujian ulang bagi yang gagal mengikuti UN.
Para peserta didik dianjurkan mengikuti UN tahun depan di sekolah yang sama maupun langsung mengikuti ujian kejar paket C. Masalah lulusan sendiri, pihaknya belum bisa memprediksi tingkat ketidaklulusan. Tetapi, dimungkinkan tingkat ketidaklulusan minim. Sistem dalam UN tahun 2011 ini juga berbeda dari tahun sebelumnya, dimana nilai UN mereka diambilkan dari hasil nilai rapot, ujian sekolah, dan nilai UN. "Nilai UN mereka kan diambilkan dari nilai rapot 40 persen dan nilai UN 60 persen. Belum bisa diprediksi tingkat ketidaklulusan, dilihat nanti saja," ucapnya.
Masalah naskah ujian sendiri, Sulaiman mengatakan soal dibuat hingga lima naskah berbeda mulai dari kode A, B, C. D, dan E. Setiap anak mendapatkan satu naskah soal dengan kode berbeda, dan mereka dipisahkan agak menjauh dengan teman lainnya.
Saat ujian, mereka juga akan didampingi dua orang guru pengawas. Bahkan, ada juga pengawas dari unsur dosen dari beberapa universitas di Kediri, tetapi statusnya sebagai pengawas 'independen'. "Para guru pengawas pun, bukan pengajar mata pelajaran yang diujikan saat itu. Jadinya, kami yakin anak-anak akan mengerjakan soal sesuai kemampuan mereka," tuturnya.
Menyinggung dengan pengambilan naskah, Sulaiman mengatakan sesuai dengan rencana naskah akan diambil 13 April 2011 dan akan diinapkan di kantor polisi. Naskah itu dijaga polisi hingga 24 jam, sebelum didistribusikan ke 25 sekolah SMA/MA/SMK yang akan mengikuti UN. Pihaknya berharap, peserta didik di Kediri dapat lulus hingga 100 persen.
Pihaknya sudah melakukan berbagai macam latihan khusus mengerjakan soal-soal ujian. "Anak-anak sudah dilatih mengerjakan soal lewat 'try out'. Jika dari pemerintah sudah dua kali, tetapi biasanya dari pihak sekolah sendiri juga mengadakan 'try out' sendiri," paparnya.
Untuk 'try out' yang dilakukan pemerintah berlangsung pada 7 Februari dan 7 Maret 2011 lalu, dengan hasil dari ujian itu juga cukup bagus. Nilai yang ada akan digunakan untuk menguji kesiapan siswa mengikuti UN. Ia menyebut, untuk tahun 2011 ini berbeda dengan UN tahun lalu. Dimana tahun ini pemerintah tidak akan memberikan kesempatan untuk ujian ulang bagi yang gagal mengikuti UN.
Para peserta didik dianjurkan mengikuti UN tahun depan di sekolah yang sama maupun langsung mengikuti ujian kejar paket C. Masalah lulusan sendiri, pihaknya belum bisa memprediksi tingkat ketidaklulusan. Tetapi, dimungkinkan tingkat ketidaklulusan minim. Sistem dalam UN tahun 2011 ini juga berbeda dari tahun sebelumnya, dimana nilai UN mereka diambilkan dari hasil nilai rapot, ujian sekolah, dan nilai UN. "Nilai UN mereka kan diambilkan dari nilai rapot 40 persen dan nilai UN 60 persen. Belum bisa diprediksi tingkat ketidaklulusan, dilihat nanti saja," ucapnya.
Masalah naskah ujian sendiri, Sulaiman mengatakan soal dibuat hingga lima naskah berbeda mulai dari kode A, B, C. D, dan E. Setiap anak mendapatkan satu naskah soal dengan kode berbeda, dan mereka dipisahkan agak menjauh dengan teman lainnya.
Saat ujian, mereka juga akan didampingi dua orang guru pengawas. Bahkan, ada juga pengawas dari unsur dosen dari beberapa universitas di Kediri, tetapi statusnya sebagai pengawas 'independen'. "Para guru pengawas pun, bukan pengajar mata pelajaran yang diujikan saat itu. Jadinya, kami yakin anak-anak akan mengerjakan soal sesuai kemampuan mereka," tuturnya.
Menyinggung dengan pengambilan naskah, Sulaiman mengatakan sesuai dengan rencana naskah akan diambil 13 April 2011 dan akan diinapkan di kantor polisi. Naskah itu dijaga polisi hingga 24 jam, sebelum didistribusikan ke 25 sekolah SMA/MA/SMK yang akan mengikuti UN. Pihaknya berharap, peserta didik di Kediri dapat lulus hingga 100 persen.
Penilis
0 comments:
Posting Komentar